Disaat daku tua
Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.
Maklumilah diriku,bersabarlah dalam menghadapiku.
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu,
Membimbingmu untuk melakukannya.
Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu.
Bersabarlah mendengarkanku jangan memotong ucapanku.
Dimasa kecilmu,daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali,hingga dirimu terbuai dalam mimpi.
Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku,
Jangan menyalahkanku.Ingatkah dimasa kecilmu,bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan tekhnologi modern,
Jangan menertawaiku.Renungkan bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap “Mengapa” yang kau ajukan saat itu.
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku.Bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
Disaat daku melupakan topic pembicaraan kita,berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya. Sebenarnya topic pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku,asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku daku telah bahagia.
Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih. Maklumilah diriku,dukunglah daku. Bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini,kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku. Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu, Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur. Didalam senyuman ini,tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.
WALAUPUN SESEORANG TELAH MELAKUKAN BERIBU-RIBU KEBAJIKAN,TETAPI TIDAK MELAKUKAN BHAKTI KEPADA IBU DAN AYAH,KEBAJIKANNYA HANYALAH SIA-SIA BELAKA
written by : ABDUL KHAIR